ASEAN Centrality & Neutrality
Pada dasarnya belum ada definisi resmi mengenai sentralitas dan netralitas ASEAN. Netralitas ASEAN adalah sikap negara-negara anggota ASEAN yang tidak memihak pada kekuatan atau dominasi negra tertentu. Ada pendapat yang mengatakan bahwa sentralitas ASEAN berarti menunjukkan sikap negara-negara anggota yang diwujudkan atas sikap ASEAN secara kesatuan. Sentralitas ASEAN dapat diartikan sebagai kesatuan negara-negara ASEAN untuk bertindak bersama atas nama institusi ASEAN dengan memperhatikan norma-norma ASEAN yang harus ditaati dan disesuaiakn dengan konteks persoalan yang dihadapi.
Pemikiran yang mendasari prinsip terseut sebenarnya berada pada konteks perang dingin, di mana ada kekuatan besar dunia yaitu Amerika dan Rusia yang mendominasi, sehingga negara ASEAN harus menentukan sikap. Saat itu ASEAN memilih netral dan tidak memihak dan memilih bersatu menentukan pandangan.
Jika dikaitkan dengan konstelasi geopolitik saat ini, menurut saya, pemikiran tersebut mengacu atas dinamika dalam tubuh ASEAN terutama dalam mengelola konflik, termasuk konflik sesama negara anggota ASEAN. ASEAN memiliki prinsip non-interference yang berarti tidak mencapuri urusan domestik neagra lain, akan tetapi prinsip ini justru menjadi penghambat dalam penyelesaian konflik. Padahal, seharusnya prinsip ini tidak murni harus diterapkan kesuluruh aspek hubungan negara anggota, jika diperlukan, non-interference masih tetap dapat dijalankan sesuai batasan, membantu atau memberikan pemikiran seharusnya tidak diartikan sebagai intervensi. Hal ini berakibat pada ketidaksamaan sikap dari negara anggota ASEAN dalam menghadapi isu atau konflik, sehingga banyak yang mempertanyakan bagaimana sebenarnya kesatuan atau sentralitas dan sikap netral ASEAN sebagai entitas tunggal. Seperti contoh pada kasus Laut Cina Selatan, masing-masing negara memiliki pandangan yang berbeda untuk meenyelesaikan konflik ini, bahkan terjadi pepecahan pendapat antara beberapa pihak menyerukan bahwa “ASEAN harus memiliki suara yang sama, penyelesaian harus antara ASEAN dengan Cina” dengan pendapat “konflik dapat diselesaikan secara bilateral atau negara yang berkonflik saja”, faktanya ASEAN belum dapat menyelesaikan konflik ini.